Gunung Jaya Wijaya adalah gunung tertinggi di Indonesia yang terletak di Papua. Titik tertingginya adalah Puncak Jaya yang ketinggiannya mencapai meter diatas permukaan laut. Tentunya akan menjadi kembanggaan tersendiri bagi mereka yang mampu mencapai puncak ini. Namun untuk kesana, tidak semudah membalikkan telapak tangan, banyak korban berjatuhan karna kekurangan oksigen dan suhu dingin yang menusuk tulang. Tempat ini juga satu-satunya daerah tropis yang terdapat salju namun semakin berkurang akibat global warming. Selain itu, ada banyak misteri di Gunung Jaya Wijaya yang aneh dan misterius. Berikut ini kita simak misterinya. 1 UFO UFO diduga bersemayam di daerah sekitar gunung Jaya Wijaya. Salah seorang penumpang bus mengungkapkan pengalamannya di situsnya. Suatu hari, dia menumpang bus menuju bandara di Timika. Saat melewati jalanan terjal, bus pun berhenti untuk beristirahat, dan semua penumpangpun juga keluar untuk buang air kecil dan sekedar meluruskan kaki. Sambil melihat pemandangan gunung Jaya Wijaya, dia memotretnya dengan senang hati. Saat melihat hasilnya sungguh mengejutkan, terdapat penampakan objek hitam besar di dekat tower menyerupai piring terbang seperti terpampang pada foto diatas. Entah dari mana asal objek tersebut apakah UFO dalam artian pesawat yang digunakan alien atau sekedar noda foto. Jika benar, maka memang Gunung Jayawijaya menjadi sarang UFO dan Alien yang tempat persembunyiannya masih misterius. 2 Danau Habema Danau Habema merupakan danau tertinggi di Indonesia yang ketinggiannya mencapai 3225 mdpl dengan luas 224,35 hektare. Nama aslinya adalah Yuginopa namun lebih dikenal dengan nama Habema yang berasal dari perwira kolonial Belanda bernama Letnan Habema yang menemukan danau tersebut saat memimpin expedisi Lorentz tahun 1909. Suhu ditempat ini dinginnya bukan main, saat hari siang suhunya 7-8 derajat celcius dan malam hari bisa mendekati 0. Penduduk disana, yakni suku Dani, percaya bahwa danau tersebut adalah sumber kesuburan dan kehidupan sehingga mereka mengkeramatkannya. Disana terdapat banyak flora dan fauna langka seperti burung Cendrawasih, Astrapia, dan Bunga Anggrek Hitam yang langka. Adapula rumah semut yang konon bisa menjadi obat segala penyakit. Namun pengunjung dan pendaki dihimbau untuk tidak membunuh atau membawanya karna bisa diganggu oleh penunggu disana dan tidak bisa pulang dengan selamat. 3 Larangan Cerita Tentang Setan Siapa yang tidak takut ketika bercerita tentang setan, apalagi ditempat yang angker seperti di Gunung Jayawijaya ini. Banyak korban berjatuhan saat mendaki gunung ini, baik karena sakit, atau kelelahan akibat oksigen yang minim. Untuk itu semua orang wajib menjaga tutur kata di tempat ini, dan tidak serta-merta bercerita tentang setan. Masyarakat suku Dani yang sebagian menjadi porter pendaki mengaku takut ketika mendengar cerita setan oleh pendaki. Mereka meminta pendaki untuk tidak bercerita tentang hantu karena mereka percaya hantu dapat mendengarkannya dan akan menghampiri orang yang membicarakannya. Baca juga 8 Misteri dan Mitos Gunung Semeru 4 Larangan BAB BAB Buang Air Besar merupakan kegiatan penting bagi metabolisme tubuh, namun apa jadinya jika ada larangan BAB disuatu tempat pasti kerepotan bagaimana melakukannya. Anehnya Gunung ini juga memiliki aturan tersebut. Wilayah Gunung Jayawijaya sebenarnya adalah milik Suku Dani, setiap jengkal wilayahnya adalah kebun warga sekitar. Maka sangatlah tidak sopan BAB sembarangan, haruslah kita bertanya kepada penduduk setempat apakah boleh BAB disana. Selain penduduk setempat kita juga harus permisi kepada penunggu gaib yang mungkin bersemayam disana. 5 Emas Tersembunyi Ternyata wilayah Taman Lorenz yang mencangkup Gunung Jayawijaya kaya akan mineral, terutama emas dan tembaga. Simon Sembiring, seorang mantan Dirjen Mineral mengatakan bahwa wilayah tersebut merupakan kawasan tundra yang mirip dengan wilayah tambang Grasberg. Sebenarnya freeport ingin mengeksplorasi wilayah tersebut. Namun karena wilayah tersebut termasuk wilayah konservasi, tidak ada yang berani menambang di daerah Taman Lorenz. Wilayah konservasi tidak boleh dirusak demi menjaga ekosistem dan flora fauna langka yang ada. Lalu, beranikah kamu mencari emas disana?PuncakJaya satu-satunya gunung yang memiliki gletser di Papua, glester gunung lainnya mencair akibat proses pemanasan yang dialami oleh bumi. "Pegunungan Jayawijaya merupakan pegunungan berlereng curam dan massa gunungnya sebagian besar terdiri dari sedimen batu kapur, dan batu pasir yang berasal dari bagian bumi yang dulunya merupakan dasar
JAKARTA- Gunung Semeru meletus hebat dengan dan memuntahkan awan panas pada Sabtu, 4 Desember 2021. Akibatnya, kerusakan terjadu di sejumlah desa dan wilayah sekitarnya. Gunung Semeru yang juga dikenal sebagai Mahameru adalah gunung berapi yang lekat dengan mitos rakyat Jawa.
♠ Posted by Unknown in Sejarah at 536 AM Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak gunung tinggi menjulang bisa dibilang menjadi surga bagi para pendaki gunung. Mulai dari gunung yang tidak terlalu tinggi hingga yang paling tinggi tersedia. Para pendaki bisa memilih mana gunung yang ingin didaki terlebih dahulu. Jauh di ujung timur kepulauan Indonesia yaitu Papua ternyata juga terdapat sebuah gunung yang patut untuk dijadikan tempat pendakian. Gunung tersebut bernama Jayawijaya. jayawijaya yang disebut-sebut sebagai salah satu keajaiban dunia. Banyak orang prihatin dengan kondisi es di Puncak Jayawijaya, Keprihatinan itu khususnya dari komunitas pendaki gunung, mereka berpendapat, gunung ini hanya akan menjadi sebuah cerita. Karna kondisi 'salju abadi' yang kian hari mulai meleleh diterjang panasnya iklim ekstrem lantaran efek rumah kaca. Prediksi hilangnya salju abadi pun di lontarkan Ahli Iklim dan Laut Indonesia Dwi Susanto, dari University of Maryland, Washington DC, Amerika Serikat. Dia mengatakan jika salju abadi di Puncak Pegunungan Jayawijaya itu bisa jadi bakal menjadi cerita ke anak cucu kelak. Pernyataan itu bukanlah isapan jempol. Dari hasil penelitiannya bersama dengan ilmuan asal Amerika, Dwi menemukan jika melelehnya es di gunung tertinggi Indonesia itu kian cepat sejak tahun mencairnya es di Puncak Pegunungan Jaya Wijaya disebabkan oleh beberapa faktor. Dwi mengatakan jika panasnya iklim di laut pasifik merupakan faktor pemicu melelehnya salju abadi. "Justru iklim lautan pasifik yang mempengaruhi itu bukan es mencair terhadap lautnya," kata Dwi melalui sambungan seluler melelehnya salju abadi di Puncak Pegunungan Jaya Wijaya ini sejatinya sudah terpantau sejak lama. Saat Dwi melakukan penelitian mewakili Lamont-Doherty Earth Observatory Columbia University, Amerika Serikat untuk mengambil inti es di Puncak Soekarno dan Soemantri itu, Dwi bersama ahli gletser dunia; Prof Lonnie G. Thompson dari Byrd Polar Research Center-Ohio State University-AS berserta Dodo Gunawan; Kepala Bidang Penelitian Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI, serta staf BMKG yang sedang mengambil kuliah pasca-sarjana di Ohio State University batal mengambil inti es di Puncak Cartenz lantaran ketebalan di puncak tertinggi itu kian penelitian inti es lalu dibawa ke Ohio University untuk diteliti. Hasilnya, disimpulkan jika kandungan tertua es di Puncak Jaya hanya mendapati inti es tahun 1920. Prediksi bisa mendapati kandungan es beribu-ribu tahun itu tak didapat lantaran melelehnya salju abadi terbilang lumayan ternyata es muda, tadinya kita memperkirakan ribuan tahun tapi ternyata paling tua tahun 1920. Dwi pun menjelaskan jika percepatan melelehnya salju abadi itu terbilang paling cepat dengan melelehnya es di Puncak Pegunungan Kilimanjaro, Tanzania, Afrika. Dari prediksi tim tergabung penelitian memperkirakan umur salju abadi di Puncak Pegunungan Jaya Wijaya sekitar 20 sampai 30 tahun lagi. "Itupun tergantung dari kondisi iklim laut pasifik," katanya. Dalam sejarah, longsornya dinding es di Kilimanjaro paling besar terjadi pada tahun 2012. Sementara pendakian di jalur selatan yang di lakukan pendaki tidak mendapati hamparan salju di Puncak Kilimanjaro. "Dari data yang di dapat memang di puncak sudah enggak ada es, hanya ada di bagian di sebelah Canberra Utara, Pada awalnya penemuan gunung bersalju itu ditemukan oleh Carstensz seorang petualang dari Belanda. Dia melihat puncak gunung bersalju di daerah tropis dari atas kapal pada tahun 1623. Pendaki pertama yang bisa menaklukkan gunung tertinggi di Indonesia ini, Heinrich Harrer-lah orangnya. Heinrich Harrer memimpin tim ekspedisi untuk sampai di puncak gunung Jayawijaya pada tahun 1962. Sebelum itu sebenarnya sudah banyak yang mencoba mendaki gunung tersebut tapi belum ada yang berhasil menaklukkannya. Dengan ketinggian yang emncapai meter di atas permukaan laut, tentunya rintangan yang dihadapi lebih sulit. Medan terjal, udara dingin serta menipisnya oksigen di atas akan menghadang para pendaki. Orang Indonesia yang pertama kali bisa sampai di sana adalah Letnan Kolonel Azwar Hamid bersama tim ekspedisi dari Direktorat Topografi Angkatan Darat Republik Indonesia. Letkol Azwar Hamid bisa mencapai puncak gunung Jayawijaya pada tahun 1964. Melihat fenomena itu, Banyak kalangan berpendapat jika salju abadi di Puncak Cartenz bisa jadi nantinya tinggal cerita. Semoga Bermanfaat...
MisteriGunung Kawi, Mitos Tempat Pesugihan di Jawa Timur. Gunung Kawi terletak di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Meskipun masuk dalam kategori gunung berapi, tetapi tidak ada catatan gunung ini pernah meletus. Jika gunung-gunung lain terkenal karena banyak didaki oleh para pecinta alam, Gunung Kawi justru terkenal dengan mitos pesugihannya.Dimanaletak gunung jaya wijaya - Ada sejumlah pegunungan yang indah di seluruh Indonesia yang sediakan target liburan indah. Liburan gunu